Selasa, 11 November 2014

Obat Anti Malu



Bacaan : Lukas 19 : 1 – 10  |   Nyanyian : 388 : 2
Nats: “Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek!” [ayat 3]
Kini obat tidak hanya bisa dibeli di Rumah Sakit atau Apotek dengan resep dokter saja. Tetapi banyak jenis obat yang bisa didapatkan di pasaran, bahkan toko online. Biasanya, ini tergolong sebagai obat “anti-malu”. Misalnya, orang yang merasa terlalu pendek memilih minum obat peninggi badan, merasa terlalu gemuk maka minum obat pelangsing, merasa kulit mulai keriput, maka minum obat pengencang kulit.
Kisah Zakheus yang sudah berulang kali kita baca, bahkan menjadi kisah wajib bagi anak-anak saat ibadah Minggu, tidak ada habisnya memberikan inspirasi bagi kita untuk makin dekat dengan Tuhan. Zakheus tidak malu mengakui fisiknya yang pendek, sehinga membuat ia gagal untuk melihat Tuhan Yesus di antara banyak kerumunan orang. Zakheus tidak malu mengakui keberadaannya sebagai orang pendek, sehingga ia bersusah payah memanjat pohon untuk melihat Tuhan Yesus. Zakheus tidak malu mengakui keberadaannya sebagai kepala pemungut cukai yang dianggap berdosa oleh masyarakat sekitarnya, sehingga ia memberanikan diri untuk menerima Tuhan Yesus di rumahnya dan bersedia memperbaiki kualitas hidupnya. Zakheus tidak memerlukan obat anti-malu supaya dunia bisa melihatnya serba sempurna. Keputusannya untuk menerima Tuhan Yesus, itulah yang mampu membersihkannya dari anggapan buruk dunia, bahkan menyelamatkan hidupnya menjadi lebih berkenan bagi Allah. Kemauan Tuhan Yesus lebih memilih singgah di rumah orang yang dianggap berdosa, mencelikkan mata masyarakat, bahwa setiap orang berdosa tidak perlu merasa malu dan bersembunyi dari dosanya. Dengan menerima Tuhan Yesus dan memperbaiki kehidupan seturut kehendakNya, akan mendatangkan keselamatan hidupnya.
Dengan menghayati keberadaan Zakheus yang menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya, apakah kita masih akan terlalu sibuk mencari obat-obatan anti-malu ketika ada kekurangan dalam hidup kita, atau ketika masyarakat menganggap kita sebagai orang yang berdosa? [dee]
“Beranilah menyadari kesalahan dan mulai lagi  dari awal.” [Pepatah Cina]
http://www.gkjw.web.id/obat-anti-malu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar