Bacaan
: Lukas 19 : 1 – 10 | Nyanyian : 388 : 2
Nats: “Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek!” [ayat 3]
Nats: “Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek!” [ayat 3]
Kini obat tidak hanya bisa dibeli di Rumah Sakit atau Apotek
dengan resep dokter saja. Tetapi banyak jenis obat yang bisa didapatkan di
pasaran, bahkan toko online. Biasanya, ini tergolong sebagai obat “anti-malu”.
Misalnya, orang yang merasa terlalu pendek memilih minum obat peninggi badan,
merasa terlalu gemuk maka minum obat pelangsing, merasa kulit mulai keriput,
maka minum obat pengencang kulit.
Kisah Zakheus yang sudah berulang kali kita baca, bahkan
menjadi kisah wajib bagi anak-anak saat ibadah Minggu, tidak ada habisnya
memberikan inspirasi bagi kita untuk makin dekat dengan Tuhan. Zakheus tidak
malu mengakui fisiknya yang pendek, sehinga membuat ia gagal untuk melihat
Tuhan Yesus di antara banyak kerumunan orang. Zakheus tidak malu mengakui
keberadaannya sebagai orang pendek, sehingga ia bersusah payah memanjat pohon
untuk melihat Tuhan Yesus. Zakheus tidak malu mengakui keberadaannya sebagai
kepala pemungut cukai yang dianggap berdosa oleh masyarakat sekitarnya,
sehingga ia memberanikan diri untuk menerima Tuhan Yesus di rumahnya dan
bersedia memperbaiki kualitas hidupnya. Zakheus tidak memerlukan obat anti-malu
supaya dunia bisa melihatnya serba sempurna. Keputusannya untuk menerima Tuhan
Yesus, itulah yang mampu membersihkannya dari anggapan buruk dunia, bahkan
menyelamatkan hidupnya menjadi lebih berkenan bagi Allah. Kemauan Tuhan Yesus
lebih memilih singgah di rumah orang yang dianggap berdosa, mencelikkan mata
masyarakat, bahwa setiap orang berdosa tidak perlu merasa malu dan bersembunyi
dari dosanya. Dengan menerima Tuhan Yesus dan memperbaiki kehidupan seturut
kehendakNya, akan mendatangkan keselamatan hidupnya.
Dengan menghayati keberadaan Zakheus yang menerima Tuhan
Yesus dalam hidupnya, apakah kita masih akan terlalu sibuk mencari obat-obatan
anti-malu ketika ada kekurangan dalam hidup kita, atau ketika masyarakat
menganggap kita sebagai orang yang berdosa? [dee]
“Beranilah menyadari kesalahan dan
mulai lagi dari awal.” [Pepatah Cina]
http://www.gkjw.web.id/obat-anti-malu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar