Bacaan : Lukas 11 : 1 – 4
Pujian : KJ 468 : 1
Nats : “… Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya” [Ayat 3]
Pujian : KJ 468 : 1
Nats : “… Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya” [Ayat 3]
Mengapakah Tuhan Yesus mengajak kita berdoa dengan menggunakan
kalimat: “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”? Mengapa
tidak menggunakan kalimat: “makanan kami yang sebanyak-banyaknya”? atau
“makanan kami yang sedikit saja”? Tentu saja ini sebuah gambaran yang
menyatakan bahwa apa yang Tuhan berikan bagi kita adalah segala susuatu yang
kita perlukan. Kita memerlukan makanan yang cukup bagi tubuh kita. Jika kurang,
maka kita masih merasa lapar. Jika terlalu banyak, maka kita akan sakit kekenyangan,
atau makanan terbuang karena sisa makanan yang tidak kita butuhkan lagi.
CUKUP… jelas tidak sama dengan KURANG… dan tidak sama dengan
SISA. Tetapi cukup adalah ukuran yang dipakai Tuhan Yesus untuk menggambarkan
hikmat dan bijaksana yang bisa kita minta kepada Allah, untuk menetapkan
keputusan tentang apa yang kita butuhkan dalam kehidupan ini. Cukup adalah
ukuran yang paling pas, yang pastilah disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Jika kita tersenyum dengan senyuman yang cukup menyenangkan, maka orang lain
akan merasa nyaman melihat senyum kita. Tapi kalau kita kurang senyum, orang
mengira kita sedang kesal dengan mereka. Hati-hati juga jika senyumnya sudah
berlebih, bisa senyum-senyum sendiri atau justru senyum menjadi aneh dan
membuat orang lain tidak nyaman. Memakai sepatu, kalau ukuran sepatu kurang
dari ukuran kaki, pasti tidak nyaman dipakai. Kalau ukuran sepatu berlebih,
pasti sering terlepas saat dipakai. Ya, yang paling pas ukurannya adalah cukup.
Demikianlah Allah senantiasa memberikan segala sesuatu yang
cukup dalam kehidupan kita. Hanya saja terkadang permintaan manusia terlalu
banyak. Harapan manusia terlalu macam-macam. Sehingga ketika Allah memberikan
apa yang dibutuhkan manusia, terkadang manusia masih merasa kurang… padahal itu
sudah cukup sesuai kebutuhannya. Bersyukur atas kecukupan hidup kita adalah
bagian nyata dari kesungguhan kita mengungkapkan doa seperti yang diajarkan
Tuhan Yesus. [dee]
“Orang
yang baik selalu berkecukupan, tetapi orang jahat selalu kekurangan”[amsal
13:25]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar