Rabu, 23 Oktober 2013

“CUKUP ≠ Kurang ≠ Sisa”

Bacaan : Lukas 11 : 1 – 4
Pujian : KJ 468 : 1
Nats : “… Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya” [Ayat 3]
Mengapakah Tuhan Yesus mengajak kita berdoa dengan menggunakan kalimat: “Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya”? Mengapa tidak menggunakan kalimat: “makanan kami yang sebanyak-banyaknya”? atau “makanan kami yang sedikit saja”? Tentu saja ini sebuah gambaran yang menyatakan bahwa apa yang Tuhan berikan bagi kita adalah segala susuatu yang kita perlukan. Kita memerlukan makanan yang cukup bagi tubuh kita. Jika kurang, maka kita masih merasa lapar. Jika terlalu banyak, maka kita akan sakit kekenyangan, atau makanan terbuang karena sisa makanan yang tidak kita butuhkan lagi.
CUKUP… jelas tidak sama dengan KURANG… dan tidak sama dengan SISA. Tetapi cukup adalah ukuran yang dipakai Tuhan Yesus untuk menggambarkan hikmat dan bijaksana yang bisa kita minta kepada Allah, untuk menetapkan keputusan tentang apa yang kita butuhkan dalam kehidupan ini. Cukup adalah ukuran yang paling pas, yang pastilah disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Jika kita tersenyum dengan senyuman yang cukup menyenangkan, maka orang lain akan merasa nyaman melihat senyum kita. Tapi kalau kita kurang senyum, orang mengira kita sedang kesal dengan mereka. Hati-hati juga jika senyumnya sudah berlebih, bisa senyum-senyum sendiri atau justru senyum menjadi aneh dan membuat orang lain tidak nyaman. Memakai sepatu, kalau ukuran sepatu kurang dari ukuran kaki, pasti tidak nyaman dipakai. Kalau ukuran sepatu berlebih, pasti sering terlepas saat dipakai. Ya, yang paling pas ukurannya adalah cukup.
Demikianlah Allah senantiasa memberikan segala sesuatu yang cukup dalam kehidupan kita. Hanya saja terkadang permintaan manusia terlalu banyak. Harapan manusia terlalu macam-macam. Sehingga ketika Allah memberikan apa yang dibutuhkan manusia, terkadang manusia masih merasa kurang… padahal itu sudah cukup sesuai kebutuhannya. Bersyukur atas kecukupan hidup kita adalah bagian nyata dari kesungguhan kita mengungkapkan doa seperti yang diajarkan Tuhan Yesus. [dee]
“Orang yang baik selalu berkecukupan, tetapi orang jahat selalu kekurangan”[amsal 13:25]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar