Bacaan : Lukas 9 : 19 -22
Nyanyian : KJ 280
Nats : Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” [ayat 20]
Nyanyian : KJ 280
Nats : Yesus bertanya kepada mereka: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jawab Petrus: “Mesias dari Allah.” [ayat 20]
Jackie Chan, siapakah yang tidak pernah mendengar namanya. Ia
adalah seorang actor sekaligus ahli beladiri yang dikenal mampu membuat sebuah
film yang seharusnya tegang namun dapat menjadi hiburan yang menarik dan lucu.
Salah satu filmnya yang menarik adalah film yang berkisah tentang dirinya yang
berperan sebagai seorang tentara yang kehilangan jati dirinya karena amnesia
(kehilangan ingatan). Judul film itu adalah “Who Am I?” atau “Siapakah Aku?”
Pertanyaan itu muncul karena Jackie Chan selalu menanyakan siapa dirinya
sesungguhnya. Memang kehilangan jati diri adalah sesuatu hal yang sangat
memusingkan.
Nats bacaan kita di atas, yakni tentang pertanyaan Yesus kepada
para murid bukanlah hendak mengatakan bahwa Yesus tengah mengalami amnesia
sehingga kehilangan jati diriNya. Bukan, jelas bukan itu maksud pertanyaanNya
kepada para murid. Pertanyaan tersebut sangatlah penting, karena Yesus hendak
mengukur sejauh mana para murid mengenal dan bagaimana mereka memandang
diriNya. Apakah selama mereka mengikut Yesus, mereka telah betul-betul tahu,
paham dan sadar tentang siapa Yesus sebenarnya ataukah mereka memiliki
pandangan yang sama dengan orang-orang lainnya (bandingkan dengan ayat 18-19).
Lantas bagaimana bila pertanyaan yang sama ditanyakan kepada
kita? Siapakah Yesus menurut kita? Apa jawaban kita? Tentu kita yakin bahwa Dia
adalah Mesias dari Allah, seperti jawaban tegas Petrus. Jawaban yang terlahir
dalam diri kita akan menentukan pandangan, sikap dan harapan kita terhadap
Tuhan Yesus. Mungkin jawaban kita lebih dari jawaban Petrus. Dia adalah
Gembala, Sahabat setia, Pecinta / Pengasih, Pelindung, Penyelamat, Maha Dokter,
Maha Guru, dsb. Yang lebih penting dari sekedar jawaban itu adalah kita
memegang teguh dan meyakini dengan kuat jawaban dan pengakuan kita itu. Amin.
[DK]
“Diri
kita adalah hasil dari apa yang kita pikirkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar