Senin, 21 Oktober 2013

Hidup Adalah Pilihan

Bacaan : Wahyu 18 : 1 – 8
Nyanyian : KJ : 440
Nats : “Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” [ayat 4]
Dalam hidup ini setiap orang pasti punya yang namanya prioritas. Ada yang mengutamakan kekayaan, ada yang mengutamakan jabatan dan ada yang mengejar gelar setinggi-tingginya. Ada orang yang begitu bangga dengan tas seharga ratusan juta, ada yang bangga ketika makan di restoran bisa menghabiskan 4 juta sekali makan. Tidak ada yang salah, sepanjang semua itu tidak membuat kita berpaling dari Tuhan.
Dalam perikup ini Yohanes hendak mengkisahkan runtuhnya kerajaan Roma. Dalam masa kejayaanya Roma bernafsu sekali untuk memiliki segala harta benda dengan segala kemewahanya. Namun itu semua yang membuat bangsa ini justru akhirnya jatuh terpuruk. Bahkan dalam buku “Menyingkap janji Tuhan” (Pdt. Eka Darpa Putra) dikatakan Wahyu 18 ini merupakan nyanyian mala petaka bagi Babel yang sesungguhnya adalah Roma.
Sudah banyak sekali orang-orang terhormat di Negeri ini yang jatuh terpuruk karena nafsu keserakahanya. Dengan posisi yang dijabatnya mereka melakukan hal-hal yang justru bertentangan dengan amanah yang harusnya dilakukan. Mereka lupa bahwa semua itu akan membawa dirinya menjadi orang-orang yang sangat mempermalukan diri dan keluarganya.
Biarlah semua itu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Jangan terpengaruh oleh kekayaan yang bisa mereka dapatkan. Tetapi lihatlah akibat dari keserakahan mereka yang sangat menyengsarakan dan memalukan. Tidak ada yang bisa lepas dari akibat yang menjadi pilihan hidupnya. Semua pasti akan menuai dari apa yang ditaburnya. “Tidak ada yang gratis dalam hidup ini.” Semuanya pasti mempunyai harga yang harus dibayar dari setiap pilihan yang kita ambil. [HB]
Hidup ini sebenarnya sederhana, tetapi manusia merumitkan diri dengan rencana yang tidak dikerjakan, janji yang tidak ditepati, kewajiban yang tidak dilaksanakan, dan larangan yang di langgar. [Mario Teguh]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar