Bacaan : Lukas 13 : 31 – 35 | Pujian: KJ 341
Nats: “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang
membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu!”
[ayat 34a]
Kuasamu dan namaMu-lah
hendak kami sebar…dan karna itu ya Tuhan kami takkan gentar… Demikianlah bunyi
dari sepenggal syair pada bagian awal lagu yang berjudul “Kuasamu dan
NamaMu-lah.” Apabila kita menyanyikan lagu ini dengan penuh khidmat, rasanya
ada semangat dan kekuatan yang tumbuh menjalar di dalam hati kita. Saya jadi
membayangkan bagaimana perjuangan orang-orang Kristen yang hidup di
wilayah-wilayah yang penuh konflik. Di sana kekristenan seolah-olah menjadi
musuh nomor satu bagi semua orang yang memiliki latar belakang agama, ideologi
bahkan kepentingan yang berbeda dengan semangat yang diajarkan Kristus.
Saya mencoba berfikir di
dalam hati. Mencoba mencari tahu tentang apa maksud Tuhan Yesus dengan
mengatakan apa yang disampaikanNya dalam nats bacaan kita di atas. Pencarian
saya berhenti pada sebuah temuan yang mengejutkan. Selain Tuhan Yesus,
setidaknya ada beberapa orang murid Kristus yang mati di Yerusalem, diantaranya
adalah Yakobus anak Zebedeus yang mati dipenggal atas perintah Herodes
Agripa pada tahun 44M (Kis 2:12). Yakobus saudara Tuhan Yesus dan Stefanus yang
mati dirajam dengan batu serta Matias murid yang dipilih menggantikan posisi
Yudas Iskariot (Kis 1:15-26) yang mati karena dirajam dan akhirnya dipenggal.
Fakta sejarah ini mungkin menggentarkan hati kita. Tetapi sejarah juga mencatat
bahwa di bawah penindasan, ancaman dan penganiayaan justru kekristenan
bertumbuh. Siapa yang mampu menumbuhkannya? Kalau bukan Allah sendiri yang
berkarya, pasti kita tidak akan mampu bertahan.
Kasih Allah pada dunia ini
begitu besar dan pengorbanan Kristus adalah bukti nyata dari semuanya. Demikian
pula pengorbanan para Rasul dan martir yang mati dalam perjuangannya
mengabarkan Injil patutlah kita hargai. Perjuangan mereka telah membawa
kesukacitaan ke dalam hidup manusia yang berdosa. Perjuangan seperti itu
kiranya menyemangati hidup kita di tengah kesulitan, sehingga iman kita terus
tumbuh. Amin. [DK]
Dunia akan menjadi lebih
indah bila kita hidup dalam perjuangan untuk perdamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar