Jumat, 17 Oktober 2014

Emosi Jiwa



Bacaan : Roma 7 : 18 – 26  |   Nyanyian : KJ 454
Nats: “..yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik?” [ayat 18]

Seorang pemain tenis mengumpat keras manakala pukulan “smash”-nya melambung tinggi, tak mengenai sasaran. Entah mengapa hari itu permainannya begitu jelek. Sering salah dalam penempatan bola. Kadang terlalu keras memukul sehingga bola keluar dari lapangan. Semakin lama semakin banyak skor terbuang karena permainan jeleknya. Seorang supporter berteriak dari pinggir lapangan, “Oii…kuasai emosi!” Teriakan itu bagaikan cambuk keras yang diarahkan kepadanya. Sejenak dia tersadar, mengontrol emosinya, bermain lebih tenang. Dan pada akhirnya dia memenangkan pertandingan.
Emosi itu ada dalam setiap diri manusia. Jikalau emosi tidak terkendali, dampaknya akan sangat buruk bagi manusia, merusak segala sesuatu yang sudah dirancang dengan baik. Bahkan itu mendatangkan kerugian yang tidak kecil. Semua perbuatan baik, dapat lenyap dalam sekejab ketika emosi tidak terkendalikan. Bukan tidak mungkin pula akan timbul korban akibat emosi yang meluap-luap.
Masih ada benih-benih ketidakbaikan di dalam diri manusia, yang timbul akibat dosa yang telah tertanam. Benih-benih ketidakbaikan itu yang harus dikontrol terus lewat ketaatan pada perintah-perintah Tuhan. Jika tidak, benih-benih itu akan bersemi dan berbuah. Tentu kita bisa membayangan bagaimana buah yang didapati jikalau benihnya adalah ketidakbaikan.
Bagi seorang manusia yang memiliki spritualitas yang baik, emosi itu mudah dikendalikan dan menghindarkan diri dari kerugiaan. Sebaliknya orang yang tidak memiliki spiritualitas yang baik, dia akan kehilangan control atas emosi tersebut. Dia tidak tahu bagaimana mengendalikannya, bagaimana memadamkannya. Pada akhirnya emosi itu merusak hidupnya.
Kita bisa mengendalikan emosi. Caranya adalah dengan terus berlatih dan meningkatkan kualitasi spritualitas kita. Banyak membaca buku, berada di dalam ketenangan dan keteduhan akan membantu kita mengendalikan emosi itu. Lengkapi suasana itu dengan puji-pujian bagi Tuhan. Ketenangan batin akan mengendalikan emosi di dalam diri kita. [Oka]
“Kemampuan mengendalikan emosi menentukan kualitas kehidupan kita.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar