Senin, 27 Oktober 2014

Tanpa Pamrih



Bacaan : Lukas 14 : 12 – 14  |   Nyanyian : KJ 379 : 4, 5
Nats: “…dan engkau akan bahagia karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu “ [ayat 39]

Dalam dunia bisnis, seringkali kesepakatan bisnis dibuat di seputaran meja makan. Dalam sebuah suasana perjamuan makan, seringkali terselip pembicaraan tentang potensi sebuah bisnis dan pelbagai hal yang bisa disepakati. Sambil menikmati hidangan, para pebisnis berbincang-bincang, berdiskusi disertai canda tawa. Membicarakan apa saja, termasuk membicarakan kemungkinan bekerjasama dalam bisnis tersebut. Maka ketika hidangan penutup terhidang di atas meja makan, saat itulah keputusan bisnis disepakati. Sehingga di akhir perjamuan makan tersebut kedua belah pihak bersepakat, bersalaman dan…deal!
Suasana yang berbeda tentu akan terjadi manakala yang hadir dalam sebuah perjamuan makan bukanlah orang yang berada dalam satu level yang sama. Tentu tujuan mengadakan perjamuan makan itu juga berbeda dengan cerita di atas. Dalam posisi perjamuan makan yang seperti ini sudah pasti tidak akan ada pembicaraan tentang bisnis. Yang ada hanyalah perbincangan tentang keseharian, kehidupan dan mungkin pergumulan hidup. Di akhir perjamuan makan, kedua belah pihak pun bersalaman. Namun tentu dengan kata yang berbeda saat diucapkan. Mungkin yang terucap saat ini adalah, “Semoga Tuhan menolongmu.”
Yesus mengajarkan kepada kita tentang bagaimana berinteraksi dengan kaum yang berbeda strata sosial dengan kita. Dalam hal ini kita diajak belajar berbuat baik tanpa pamrih. Melakukan sebuah perbuatan baik dengan dasar kasih dan ketulusan. Kekristenan mengajarkan agar kita tidak mengharapkan balasan atas perbuatan baik yang kita lakukan. Karena bagi kekristenan, perbuatan baik kepada sesama adalah perwujudan rasa syukur atas kebaikan Tuhan bagi kehidupan kita.
Menjadi orang baik tanpa pamrih itu tidak mudah. Apalagi kalau harus mengabaikan kepentingan kita atas orang lain. Terkadang kita masih mengharapkan balasan, walaupun dalam bentuk yang paling sederhana yakni ucapan terima kasih. Belajar untuk tanpa pamrih tetaplah lebih baik. Karena balasan indah karena kemurahanNya akan kita dapatkan pada waktunya.[Oka]
“Kasih sayang sejati adalah perbuatan baik tanpa pamrih”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar