Rabu, 13 Agustus 2014

Kerja Keras



Bacaan: 2 Tesalonika 3 : 6 – 18  |   Nats : Ayat 16  |  Pujian: KJ 462
Ketika saya di Tanzania (Afrika), saya sekeluarga dikontrakkan sebuah rumah besar seharga 900 dolar Amerika (k.l. Rp. 9 juta) per bulan. Pemilik rumah itu juga punya rumah sewaan lain berlantai 3. Per lantai disewakan 1.250 dolar Amerika per bulan, dan selalu ada saja yang menyewa semua lantai rumah itu. Dia punya 5 mobil. Namun demikian, setiap hari tanpa mengenal hari libur dia bekerja mulai jam 05.00-20.00 di sebuah tokonya di dalam bandara. Dia tidak pernah menikmati hasil kerja dan kekayaannya. Dia adalah seorang pekerja keras, bahkan ekstra keras. Di tempat lain, di desa saya, ada seorang muda bersama ibunya yang janda tinggal di rumah kosong milik orang lain. Dua orang ini dapat dikatakan tidak mempunyai apa-apa. Namun demikian, orang muda ini jarang bekerja. Kerjanya hanya luntang-lantung di rumah.
Banyak orang dari Jemaat Tesalonika yang tidak bekerja. Mereka merasa tidak perlu bekerja karena kedatangan Kristus akan segera terjadi. Paulus, penulis kitab ini, mengingatkan mereka supaya bekerja sebagaimana mestinya. Paulus, sekalipun juga meyakini bahwa Kristus segera datang kembali, dia tetap bekerja. Apa yang dilakukannya dijadikan teladan bagi warga jemaat Tesalonika. Sebab, seraya menantikan kedatanganNya yang kedua kali, setiap orang tetap butuh makan. Setiap orang yang butuh makan haruslah bekerja.
Bekerja keras tanpa menikmati hasilnya adalah sikap yang kurang baik. Namun bekerja seenaknya, tanpa mengkuatirkan kebutuhan hidupnya juga sikap yang kurang baik. Bekerja adalah panggilan Tuhan Allah sejak manusia diciptakan. Kerja keras adalah kehendak Tuhan, sebagaimana Dia sendiri melakukannya dalam menciptakan dan memelihara seluruh ciptaanNya. Tuhan memberkati setiap orang yang bekerja keras dengan jujur, supaya dia mengalami kesejahteraan. Kesejahteraan hidup itulah yang dikehendakiNya sebagai hasil kerja keras untuk dinikmati oleh umatNya. Supaya kesejahteraan itu diberikan Tuhan dan dinikmati, maka kita harus bekerja keras sesuai dengan kehendakNya. [ST]
“Allah memberi makanan kepada setiap burung, tetapi tidak melemparkannya ke sarangnya.” (Josiah Gilbert Holand)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar