Bacaan : Matius 19 : 16 – 22 | Pujian: KJ 400 :
3
Nats : “…maka engkau akan beroleh harta di sorga!” [Ayat 21B]
Nats : “…maka engkau akan beroleh harta di sorga!” [Ayat 21B]
Ada banyak film yang menceritakan
bagaimana perjuangan manusia berburu harta karun. Untuk mendapatkan harta karun
ini mereka rela berjuang menantang bahaya bertaruh nyawa. Mendaki gunung,
memasuki hutan belantara atau menyelam ke dasar laut sekalipun. Demi harta
karun pula, seakan mereka tak pernah takut kehilangan nyawanya. Dan demi harta
karun, segala cara dihalalkan.
Memiliki harta selalu menarik bagi
manusia. Rasa ingin memiliki harta menjadikan manusia berani menggunakan segala
cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Alam yang indah digali dan
dijarah. Hewan yang indah ditembak dan diambil bagian tubuhnya yang memiliki nilai
jual tinggi. Tak ada hukum yang menakutkan bagi manusia. Yang menjadi tujuan
utamanya adalah bagaimana mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan menjadikan
keuntungan besar yang bisa didapatkan.
Sikap yang seperti inilah yang
hendak dikoreksi oleh Tuhan Yesus. Kecintaan manusia pada harta melebihi
kecintaan pada hal lain, menjerumuskan manusia dalam kehidupan yang
membinasakan. Walaupun bergelimang harta, belum tentu ada damai sejahtera di
dalam hati. Karena cara mendapatkannya adalah tidak benar dan bertentangan
dengan aturan yang berlaku. Melihat ini semua, Yesus bersabda agar manusia
berani merubah orientasi kehidupannya. Bukan fokus pada kehidupan dunia, tetapi
kehidupan di sorga yang kekal.
Cara utama yang harus dilakukan
manusia adalah meninggalkan sikap hidup yang tamak dan keinginan menyenangkan
diri secara berlebihan. Kemudian menggantikannya dalam upaya menyenangkan
sesama dan makhluk ciptaan lainnya. Di sini kita belajar tentang keserasian dan
keselarasan hidup bersama seluruh umat ciptaan. Hidup dengan selaras dan
seimbang dengan seluruh ciptaan adalah kekayaan yang mahal harganya. Dan upah
untuk itu sangatlah indah, yakni beroleh harta di sorga. Bukankah itu lebih
menarik ? [Oka]
“Keindahan dan kenikmatan duniawi
membawa kita pada kehidupan yang semu dan menjerumuskan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar