Bacaan
: Yosua 24 : 14 – 29 | Pujian: KJ 380
Nats : “…Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” [ayat 15]
Nats : “…Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!” [ayat 15]
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman menulis dalam wall
Facebook miliknya: “Mana yang lebih menakutkan bagimu? Tidak punya Tuhan atau
tidak punya uang?” Bagi saya pertanyaan ini agak sedikit nakal, namun yang
lebih mengejutkan saya adalah komentar yang muncul sebagai tanggapan atas
pertanyaan tersebut, mayoritas menjawab bahwa mereka lebih memilih uang dari
pada Tuhan. Uang dapat memberi jawaban atas permasalahan yang mereka alami.
Mungkin karena Tuhan tidak tampak maka seolah-olah Tuhan tidak melakukan
apa-apa dalam kehidupan manusia.
Yosua sebagai penerus Musa, mungkin mengalami saat-saat di
mana ia merasa perlu untuk meyakinkan diri apakah bangsa Israel akan tetap
setia kepada Allah, atau mereka memilih untuk menyembah allah yang lain? Hal
ini dilakukannya dengan tujuan agar bangsa Israel betul-betul dapat mengambil sebuah
keputusan iman kepada siapa mereka akan beribadah. Namun sebelum bangsa itu
memberi jawaban, Yosua dengan tegas dan jelas menyatakan diri bahwa ia dan
anggota keluarganya akan beribadah kepada TUHAN (Allah yang membebaskan bangsa
Israel dari tanah Mesir).
Bila kita renungkan dengan kejernihan pikiran, kita dapati
bahwa kehidupan manusia saat ini tengah dalam kuasa Mamon. Kecintaan kepada
harta bendawi telah menggeser keberadaan Allah di dalam kehidupan manusia. Tak
ada lagi tempat bagi Tuhan dalam kehidupan manusia, dan manusia mulai
mengandalkan kekuatannya sendiri. Beranikah kita bersikap tegas seperti Yosua
yang dengan yakin menyatakan di hadapan bangsa Israel, bahwa ia dan seisi
rumahnya hanya akan beribadah kepada Tuhan Allah saja? Beranikah kita menyerahkan
kehidupan kita kepada Allah yang benar-benar hidup, berkuasa, dan setia kepada
umat-Nya? Ataukah kita akan memilih menjadikan Mamon (harta benda duniawi)
sebagai allah dalam kehidupan kita? Mana yang akan engkau pilih? Renungkanlah!
[DK]
“Mamon mendatangkan kemakmuran, tapi
kesejahteraan tak terjamin. Tuhan memberi jaminan kesejahteraan lahir-batin.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar