Selasa, 09 Desember 2014

Pengharapan Keselamatan



Bacaan : Yesaya 4 : 1 – 11  |   Pujian: KJ. 260
Nats: “Setiap lembah harus ditutup, dan setiap gunung dan bukit diratakan; tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran” [ayat 4]

Berita yang paling dirindukan dan dinanti-nantikan oleh orang yang sedang berada dalam penjara adalah berita pembebasan, bahwa masa hukumannya telah berakhir, dan ia akan segera bebas. Itulah berita yang ada dalam Yesaya. Bagian kedua dari kitab Yesaya merupakan kumpulan nubuat tentang pemulihan yang Allah lakukan terhadap umatNya setelah mereka selesai menjalani masa pembuangan di Babel.
Saat ini sadar atau tidak, banyak orang yang sedang terpenjara, terpenjara oleh masa lalunya, terutama masa lalu yang menyakitkan. Tekanan hidup yang begitu berat serta sakit hati yang terus disimpan.
“Setiap lembah harus di tutup,……….”
Tekanan hidup yang begitu berat serta sakit hati yang terus disimpan membuat orang merasa pesimis dan kehilangan pengharapan. Padahal penderitaan bisa dipakai oleh Allah untuk memurnikan kehidupan, bukan membiarkannya supaya hidup mereka hancur. Namun situasi kehidupan yang mereka alami telah membuat mereka kehilangan iman, kurang sabar, akhirnya jatuh dalam lembah keputus-asaan. Karena itu, hati yang seperti “lembah” inilah yang harus diratakan, supaya dapat melihat kemuliaan dan keselamatan yang dari Tuhan.

“…………Setiap gunung dan bukit diratakan;………”
Ternyata keadaan yang sebaliknya juga bisa terjadi. Hati bukan lagi digambarkan seperti “lembah” tetapi seperti “gunung” dan “bukit”. Itulah kesombongan atau keangkuhan hidup. Untuk melihat keselamatan yang dari Tuhan “gunung kesombongan” ini harus diratakan. Karena tidak pernah ada orang yang di hormati karena kesombonganya. Bahkan Tuhan pun benci sekali dengan yang namanya kesombongan.

“…….dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran.”
“tanah yang berlekuk-lekuk” menjadi simbol orang yang tidak konsisten, orang yang tidak setia. Orang yang gampang terombang-ambing, hatinya telah ditawan oleh kepentingan dunia ini, sehingga matanya telah dibutakan oleh rupa-rupa pengajaran, serta kesenangan duniawi yang memabukkan.[HB]

Kesombongan adalah awal dari kehancuran.
http://www.gkjw.web.id/pengharapan-keselamatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar