Bacaan : 2 Timotius 4:1-8
Pujian : KJ 256:1
Nats: “…. nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran”.. (ayat 2)
Pujian : KJ 256:1
Nats: “…. nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasehatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran”.. (ayat 2)
“Kelemahan saya: saya minder”
“Mengapa?”
“Karena orangtua saya sering mengatakan bahwa saya tidak bisa apa-apa. Ya itulah yang saya mengerti, bahwa saya tidak bisa apa-apa”
“Mengapa?”
“Karena orangtua saya sering mengatakan bahwa saya tidak bisa apa-apa. Ya itulah yang saya mengerti, bahwa saya tidak bisa apa-apa”
Demikianlah cuplikan wawancara rekruitmen seorang karyawan di
sebuah perusahaan…
Sebuah pemahaman yang menyedihkan tentang diri sendiri, mungkin lahir dari teguran dan nasihat yang tersampaikan dengan cara menyakitkan, sehingga pemahaman itu benar-benar tumbuh menjadi karakter yang melekat sempurna.
Sebuah pemahaman yang menyedihkan tentang diri sendiri, mungkin lahir dari teguran dan nasihat yang tersampaikan dengan cara menyakitkan, sehingga pemahaman itu benar-benar tumbuh menjadi karakter yang melekat sempurna.
Betapa tidak mudah membangun
sebuah damai, apalagi damai yang berasal dari kelemahan orang lain. Ketika
orang terdekat kita, mungkin anak atau orangtua yang melakukan kesalahan,
secara spontan kita ingin segera menegur untuk memperbaiki kesalahan itu.
Sayangnya tidak semua teguran yang kita sampaikan bisa mendatangkan damai bagi
orang lain. Sesungguhnya cara kita menegur juga merupakan bentuk pelayanan kita
kepada Allah melalui sesama. Tuhan Allah menghendaki kita bisa memberi teguran
dan nasihat dengan penuh kesabaran dan pengajaran. Bukan teguran yang
menjatuhkan atau membuyarkan konsep kebaikan yang Allah berikan bagi manusia.
Jika sebuah teguran ternyata menumbuhkan rasa tidak nyaman bagi orang lain, ada
baiknya untuk mengevaluasi cara seseorang menegur atau menasehati. Penuh
kesabaran adalah kunci utama sebuah teguran atau nasihat yang bisa mendatangkan
damai bagi orang lain. [RH]
“Menegur dan menasihati dengan penuh kesabaran merupakan pondasi
untuk membangun sebuah kedamaian”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar