Bacaan : Matius 7:1-5
Pujian KJ 249:1
”Janganlah kamu menghakimi, Supaya kamu tidak dihakimi” (ayat 1)
“Malu malu dong, malu malu dong, kamu ketauan bo’ong
Malu malu malu dong, kamu ketahunan bo’ong.”
Pujian KJ 249:1
”Janganlah kamu menghakimi, Supaya kamu tidak dihakimi” (ayat 1)
“Malu malu dong, malu malu dong, kamu ketauan bo’ong
Malu malu malu dong, kamu ketahunan bo’ong.”
Begitulah sepenggal bait lagu yang
mewakili ekspresi anak muda saat mengetahui bahwa kekasihnya berbohong. Ada
kesan mengejek dari bait-bait lagu itu yang memang diciptakan jenaka untuk
kalangan kaum muda.
Ekspresi mengejek juga sempat melanda media cetak dan elektronik saat ada anggota wakil rakyat yang dinilai berbohong dalam sebuah persidangan kasus korupsi. Hampir setiap hari semua media menayangkan penilaian wakil rakyat yang dicap sebagai pembohong.
Ekspresi mengejek juga sempat melanda media cetak dan elektronik saat ada anggota wakil rakyat yang dinilai berbohong dalam sebuah persidangan kasus korupsi. Hampir setiap hari semua media menayangkan penilaian wakil rakyat yang dicap sebagai pembohong.
Bagaimanakah
dengan kita? Seberapa kita pernah atau bahkan sering memberikan penilaian yang
menghakimi orang lain? Tanpa kita sadari, kadang kita merasa berhak menentukan
secara spontan bahwa ini dosa dan itu salah, ini pembohong dan itu pencuri,
namun melalui Firman Tuhan hari ini, kita diingatkan lagi bahwa manusia sama
sekali tidak berhak memberikan penghakiman atas sesamanya. Bukankah di dunia
ini juga ada pengadilan yang diatur oleh pemerintah dan bertugas menyelesaikan
banyak perkara, terlepas adil atau tidak hukum yang berlaku. Tugas kita sebagai
anak-anak Allah adalah tidak menghakimi orang lain, tetapi mau untuk membenahi
sikap pribadi selalu lebih baik dari sebelumnya.
Kadang
hal ini memang sulit untuk kita lakukan, tetapi jika damai sejahtera Allah
sudah dianugerahkan bagi kehidupan kita, maka kita pun akan mampu mendatangkan
damai sejahtera bagi sesama dengan cara tidak menghakimi orang lain. [RH]
“Mampu mengoreksi kelemahan pribadi
adalah hal yang berharga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar