Bacaan : Markus 10
: 28 – 31
Pamuji : KJ 246
Pamuji : KJ 246
Ketika ada seseorang yang ingin
meminta apa yang ada pada kita, atau apapun juga yang kita sayangi pastilah
kita tidak akan gampang untuk memberikannya. Apalagi kalau hal itu berhubungan
dengan harta kekayaan kita. Hal ini akan sangat sulit kita lakukan. Tetapi
menarik sekali dari apa yang tertulis di Markus 10: 28-31 ini bagaimana
digambarkan ketika seseorang memutuskan untuk mengikuti Tuhan maka semua yang
ia cintai harus ditinggalkan. Sepintas kita melihat bacaan ini, Tuhan terlalu
menuntut banyak dari umatnya, harus meninggalkan semua yang ia cintai. Tetapi
kalau kita lebih dalam memahami bacaan ini ada hal yang terkandung di dalamnya.
1. Tuhan ingin ketika seseorang
memutuskan untuk mengikut Dia , ia harus totalitas atau dengan sepenuh
hati dan tidak setengah- setengah.
2. Di dalam mengikut Yesus
dibutuhkan sebuah pengorbanan. Mengorbankan apa yang kita cintai, mengorbankan
waktu, tenaga dan lain-lain
Ketika kita sudah dapat
melakukan semua itu bukan suatu kerugian yang kita dapat, tetapi upah dari totalitas
kita mengikut Yesus adalah upah yang luar biasa bahkan kadang- kadang
pertolongan Tuhan yang datang kepada kita diluar akal pikiran kita.
Namun sangat disayangkan
sekarang ini ada banyak orang yang dibutakan mata hatinya, sehingga orang hanya
memandang harta bendanya sebagai sesuatu yang lebih berharga dari segalanya.
Dan pelajaran penting di sini adalah supaya kita mau mengutamakan kepentingan
yang lebih besar.
Tidak beda dengan kehidupan
kita saat ini baik di lingkungan keluarga, gereja, maupun masyarakat. Sejauh
kita berpikir untuk kepentingan bersama, maka kita rela mengorbankan
kepentingan pribadi. Jika kepentingan yang lebih besar itu terpenuhi, maka kita
juga yang akan menerima dampak positifnya. [EB]
“Kebahagiaan merupakan hasil dari sebuah pengorbanan”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar